Belajar Memahami Komunikasi Kucing


Cat lover, pernahkah kita sadari ternyata kucing memiliki bahasa sendiri untuk berkomunikasi dengan kita. Mulai dengan tingkat nada suara meong, sampai gerakan-gerakan tubuh, ataupun isyarat lainnya.  Kucing memang pada dasarnya bisa berkomunikasi dengan manusia. Bahkan mereka mencari cara untuk berkomunikasi. Entah itu suara, bahasa tubuh, ataupun cara-cara lainnya. Kita juga bisa berkomunikasi dengan kucing.Caranya cukup sederhana, berikut cara-cara yang bisa dilakukan untuk itu :


Langkah pertama, dengarkan suara kucingmu. 
Dengan mendengar suara “meong”, bisa memberitahu apa yang mereka inginkan. Suara meong kucing itu bisa dibagi-bagi tinggi rendahnya. Tapi cat lover juga harus tahu pembagian tinggi rendahnya nada kucingmu. Intinya sering-sering amati dan dengar pasti akan tahu:
- Mengeong pendek, nada rendah = dia kasih salam, atau say hello.
- Mengeong pendek, nada rendah berkali-kali = kasih salam & lagi senang.
- Mengeong nada sedang = minta makan atau minum.
- Mengeong nada sedang tapi lebih rendah = minta sesuatu (minta dibukain pintu, jalan-jalan keluar atau sebagainya).
- Mendengkur/purring (biasanya berbunyi kerrrr…kerrrr…kerrrr… )= suara seperti ini kucing lagi seneng, ingin dielus atau digaruk perutnya. Pegang lehernya kalau bergetar berarti kucing ini sedang senang.
- Chirrup (gabungan antara mengeong dengan purring disertai dengan nada meninggi) = salam persahabatan biasanya dipake induk buat manggil anaknya.
- Mengeluarkan nada rendah dengan mulut tertutup = “Jangan pegang gue. Gue lagi bĂȘte.”

Langkah selanjutnya memperhatikan bahasa tubuhnya. 
Kucing merupakan hewan yang pandai menggunakan bahasa tubuh. Mereka menggunakan bahasa tubuh untuk berkomunikasi dengan sesama ataupun berkomunikasi dengan manusia. Dengan memperhatikan gerak tubuh, mata, dan ekor kita bisa mengetahui apa yang mereka pikirkan. Untuk kucing berekor panjang akan lebih mudah mengetahui dari gerak ekornya, tetapi untuk kucing jenis bob-tail bisa dilihat dari gerak tubuh yang lainnya seperti mata, telinga, kumis, dan mulutnya.

- Ekor lurus dengan ujung melengkung = bahagia.
- Ekor tegang atau kaku = tertarik dengan sesuatu atau gugup.
- Ekor tegang dengan bulu berdiri kadang berbentuk seperti hufuf N = agresif.
- Ekor bergoyang kuat = “Stop, I don’t like it.”
- Pupil yang mengecil = ingin bermain tapi juga bisa berarti sedang agresif.
- Mata berkedip perlahan dan kadang tertutup sebentar = kucing sedang merasa nyaman dengan keadaan disekitarnya.
- Mengangkat hidung dengan kepala terdongak kebelakang = “Aku kenal kamu dan kamu milikku.”    Biasanya dilakukan jika kita berjalan melewati kucing tersebut.
- Menggesekkan kepala dan badan ke kamu = “Kamu milikku.”
- Saling membenturkan kepala secara perlahan = menandakan persahabatan dan kepemilikan.
- Mencium muka = konfirmasi identitas
- Clawing (gerakan tangan kucing seperti sedang memijat atau meremas) = “Aku sayang kamu.”
- Menjilat-jilat = “Aku benar-benar sayang padamu.” Dan menganggap kamu adalah bagian dari keluarganya.
- Berbaring sambil menunjukkan perut juga disertai dengan purring = “Aku cinta padamu & sekarang garuk perutku.”
- Menggaruk furniture (terutama sofa atau kursi) = bukan cuma sebagai sarana untuk mengasah kuku tetapi juga digunakan untuk menandai wilayah.
- Telinga mengarah kedepan = fokus terhadap sumber suara.
- Telinga bergerak seperti antena radar = Radar system *ACTIVATED*.
- Telinga mengarah kebelakang = bersiap untuk menyerang, biasanya disertai dengan merendahkan tubuh dan kepala.

Sebenernya masih banyak lagi tanda dan bahasa tubuh kucing. Beberapa tips bagi pemula dalam memelihara kucing:

- Gunakan nada menaik untuk berbicara dengan kucing karena menunjukkan persahabatan. Nada rendah menunjukkan agresifitas. Dan kucing akan lebih cepat menoleh jika dipanggil oleh cewek. Tahu nggak kenapa?
- Bahasa kucing ditunjukkan oleh bahasa tubuh berantai. Satu tanda diikuti dengan tanda lainnya jadi perhatikan tanda-tanda tersebut lalu simpulkan
- Jika kamu membuat kontak mata dengan kucing dan berkedip dengan perlahan, kucing akan melakukan hal yang sama. Karena kita sedang menunjukkan sifat bersahabat dan bukan merupakan ancaman.
- Buat suara yang tajam, cepat, dengan tekanan untuk menunjukkan kata “tidak” (saya menggunakan suara ssttt!! dengan tekanan suara untuk kata “tidak”).
- Jangan memanggil nama kucing terlalu sering dan tanpa alasan. Kucing akan jadi cuek kalau dipanggil.
- Perlakukan kucing dengan lembut dan penuh kasih. Mereka akan membalasnya juga

Sumber : berbagai artikel pecinta kucing

2 komentar:

  1. Unknown mengatakan...

    ya terima kasih, q coba ya

  2. Unknown mengatakan...

    kenapa kucing sudah sering diberi makan tapi tidak mau menurut? atau cuek seperti tidak kenal?

Posting Komentar