Tips Kesehatan Kucing II


Kesehatan Kucing

Aspek kesehatan bagi kucing terkait dengan vaksinasi dan pengobatan cacing secara teratur. Vaksinasi adalah pemasukan bibit penyakit yang sudah dimatikan atau dilemahkan untuk menaikkan jumlah antibodi terhadap penyakit. Vaksin sangatlah penting untuk mencegah munculnya penyakit kucing yang disebabkan oleh virus. 

Dan vaksin hanya boleh diberikan jika kondisi hewan sehat. Pemberian vaksin pada kucing sakit hanya akan memperburuk kondisi kesehatan kucing. Saat ini sangat banyak jenis vaksin kucing yang beredar di Indonesia. Vaksin pada kucing diberikan pertama kali pada usia sekitar 6-8 minggu. Kemudian di ulang pada saat berusia 10-12 minggu, 14-16 minggu, dan setiap tahun. Khusus untuk vaksin rabies bisa dilakukan setelah vaksin biasa lengkap dan diulang setiap tahun. Obat cacing pun sama pentingnya, untuk membasmi dan mencegah masuknya cacing pita, cacing tambang, dan cacing kait. Obat cacing paling bagus mulai diberikan sejak kucing berusia 1 bulan dan diulang setiap 3 bulan. Namun ada beberapa jenis obat cacing yang penggunaannya setiap satu bulan sekali. Mintalah record atau catatan berupa kartu setiap kali Anda pergi ke dokter hewan untuk melakukan vaksinasi dan obat cacing. Jangan lupa untuk menanyakan kapan vaksinasi dan pengobatan cacing selanjutnya. Untuk lebih jelas mengenai vaksin dan obat cacing sebaiknya Anda sebaiknya banyak berkonsultasi dengan dokter hewan setempat.

Selanjutnya, bagaimana jika kucing Anda sakit? Untuk kasus-kasus emergency atau gawat darurat, ada beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai pemilik. Coba Anda cari buku berjudul “Satwa kesayangan: Penanganan Kasus Emergency Pada Hewan Kesayangan” yang diterbitkan oleh PT. Gallus Indonesia Utama. Atau buku “P3K Anjing dan Kucing” yang ditulis oleh drh.Dharmodjono. Kedua buku tersebut mengulas cukup detail tehnik pertolongan pertama pada hewan sebelum dibawa ke dokter hewan (*sayapun sebenarnya ingin mengulasnya, mungkin di lain waktu). Yang jelas, jangan sekali-sekali mencoba memberikan obat manusia tanpa rekomendasi dari dokter hewan. Beberapa jenis obat yang aman pada manusia tetapi bisa sangat berbahaya bahkan mematikan bagi hewan. Salah satu obat yang dimaksud adalah paracetamol. Obat ini tidak akan menimbulkan efek turun panas seperti pada manusia. Tetapi akan menimbulkan kasus keracunan bagi kucing. So, berhati-hatilah.. Akan lebih bagus jika Anda mendapati kucing tampak lemah, tidak aktif, atau ada gejala sakit segera dibawa ke klinik hewan atau dokter hewan.

Bagi Anda yang mempunyai banyak kucing, pasti terkadang kerepotan mengurus si manis yang terus menerus beranak. Bahkan dalam setahun bisa 3 kali melahirkan, dan rumah bisa penuh sesak dengan banyak kucing. Jangan khawatir, ada banyak cara untuk menyelesaikan masalah ini. Pertama adalah mengontrol kebuntingan dengan hormon. Hormon ini bisa berupa tablet atau suntikan. Keduanya cukup efektif untuk menghentikan aktifitas ovarium. Namun sayangnya, efek samping dari pemberian hormon pengontrol kebuntingan terus menerus dalam jangka panjang sangat membahayakan. Pemberian hormon ini akan berefek patologis terhadap uterus dan kelenjar mammae, menimbulkan perubahan behavioral, diabetes melitus, dan perubahan kadar hormon pertumbuhan (selengkapnya bisa di baca di http://www.ebvet.com/forum/viewtopic.php?f=4&t=30).

Masih ada dua alternatif lain yang lebih baik daripada hormon yaitu dengan operasi pemotongan ovarium (Ovariohysterectomy/ OH) (bagi kucing betina) dan kastrasi (Orchidectomy/OD) (bagi yang jantan). Kucing betina bisa di operasi sejak usia 6 bulan atau mulai dewasa kelamin. Namun saya pernah menemukan seekor kucing yang di OH pada saat berusia 3 bulan di Australia. Sedangkan untuk kucing jantan oleh di operasi sejak berusia 6-7 bulan saat testis sudah turun ke dalam kantung scrotum. Ada banyak sekali pemilik kucing yang mengaku khawatir jika kucingnya di operasi. Memang operasi kedengarannya mengerikan, tetapi sebenarnya tidak. Dokter hewan biasanya memberikan antibiotik dan pencegah rasa sakit setelah operasi. Perawatan pasca operasipun tidak terlalu sulit, cukup jaga kebersihan luka jahitan bekas operasi agar tidak ada infeksi, paling tidak selama 1 minggu hingga lukanya mengering. Setelah itu Anda bisa tenang sambil menunggu membuka jahitan dan tetap memantau kondisinya. Tidak ada efek samping yang buruk pasca operasi baik untuk kucing jantan dan betina. Hanya saja, Anda harus siap-siap dengan peningkatan nafsu makan dari si kucing. Berat badan si manis bertambah dan semakin gembul.

Sumber : Kompasiana.com

1 komentar:

  1. Fiz Peace mengatakan...

    nice info chillo

Posting Komentar